Demam Tifoid - Waspadai penyakit saat banjir!
- Humas TBMT XVIII
- Jan 10, 2019
- 3 min read

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Saat musim hujan tiba, bencana yang paling sering terjadi adalah banjir. Banjir menimbulkan berbagai kerugian salah satunya adalah penyakit. Pada pembahasan kali ini, kami akan membahas salah satu penyakit yang sering terjadi saat banjir, yaitu Demam Tifoid.
Apa itu Demam Tifoid?
Demam Tifoid , atau nama lainnya adalah enteric fever atau tifus abdominalis adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterik serotype typhi atau paratyphi A,B, atau C. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kualitas dari higiene pribadi dan sanitasi lingkungan seperti lingkungan yang kumuh, kebersihan tempat-tempat umum yang kurang serta serta perilaku masyarakat yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
Basil penyebab Tifoid, yaitu Salmonella typhi adalah gram negatif, bergerak, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, memiliki fimbria, bersifat aerob dan anaerob fakultatif. Ukuran antara (2-4) x 0,6 μm. Suhu optimum untuk tumbuh adalah 37°C dengan pH antara 6-8. Basil ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam air, es, sampah, dan debu. Reservoir satu-satunya adalah manusia yaitu seseorang yang sakit atau karier (seseorang yang feses dan urin mengandung S.typhi setelah satu tahun pasca demam tifoid tanpa gejala klinis)

Bagaimana cara penyebaran pada penyakit Demam Tifoid?
Tifoid menyebar secara fekal-oral melalui kontak langsung (orang ke orang), atau juga bisa melalui kontaminasi makanan dan minuman. Jadi makanan atau minuman yang dikonsumsi manusia telah tercemar oleh komponen feses atau urin dari pengidap tifoid. Sanitasi lingkungan yang buruk, tidak mencuci tangan sebelum makan, mencuci sayur dan buah dengan air yang terkontaminasi, dan penyediaan air bersih untuk warga yang tidak memadai merupakan beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam penyebaran penyakit ini.

Bagaimana perjalanan penyakit dan gejala penyakit pada Demam Tifoid?
Demam Tifoid disebabkan oleh kuman Salmonella typhi atau Salmonella para typhi. Kuman masuk melalui makanan atau minuman yang tercemar dengan feses manusia. Setelah melalui lambung, akan masuk ke lambung kuman mencapai usus halus dan invasi ke jaringan limfoid (plak peyer) yang merupakan tempat predileksi untuk berkembang biak. Infeksi akan timbul setelah masa inkubasi selama 10-14 hari.
Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini sangat bervariasi. Dari gejala yang ringan sekali, gejala yang khas, sampai gejala yang berat disertai komplikasi. Beberapa gejala yang sering timbul pada penyakit ini adalah Demam, Bibir kering (pecah-pecah), Lidah kelihatan kotor dan ditutupi selaput putih, nyeri ulu hati, mual, muntah, Penurunan kesadaran, Pembesaran pada hati dan limpa.
Bagaimana tatalaksana pada penyakit ini?
Penderita penyakit demam tifoid dengan gejala yang jelas sebaiknya di rawat di rumah sakit dan istirahat total. Untuk mencukupi nutrisi nya, penderita harus mendapatkan cairan yang cukup, diet yang mengandung kalori dan protein serta rendah serat (mencegah perdarahan). Selain itu penderita dapat diberikan terapi simptomatik untuk memperbaiki keadaan umumnya seperti : Pemberian vitamin, Antipiretik (untuk kenyamanan penderita terutama anak-anak), dan Antiemetik (jika penderita muntah hebat).
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk mencegah penularan penyakit ini?
1. Memperbaiki sanitasi lingkungan
2. Penyediaan air bersih untuk seluruh warga
3. Pengelolaan air limbah, kotoran, dan sampah harus benar. Jangan sampai mencemari lingkungan
4. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
5. Mencuci tangan dengan sabun
6. Lindungi makanan dari serangga dan binatang lainnya
7. Makanan yan dikonsumsi harus diolah dengan hygenis
8. Pencegahan dengan vaksin, di Indonesia telah ada 3 jenis vaksin tifoid yaitu Vaksin oral Ty 21a Vivotif Berna, Vaksin Parenteral sel utuh : Typa Bio Farma, dan Vaksin Polisakarida Typhim Vi Aventis Pasteur Merrieux

Referensi :
Pedoman pengendalian Demam Tifoid. Kementerian Kesehatan Indonesia. 2006. Available at : http://www.pdpersi.co.id/peraturan/kepmenkes/kmk3642006.pdf
Typhoid-caused by Salmonella Typhi Frequently Asked Questions. National Institute for Communicable Diseases. 2017. Available at http://www.nicd.ac.za/
Comentários